Sudah penuh lebam,
kian hari pun semakin kelam.
Bertubi dihujam pilu,
namun masih saja dijuarai malu.
Bekali-kali tersungkur penuh memar,
namun, masih saja diam menatap nanar,
barangkali menunggu terkapar?
Ah sudahlah.
Dasar.