March 8, 2015

I Wrote This Since Life Is Too Short To Leave Important Words Unspoken


Para orang-orang bijak selalu berkata bahwa bahagia itu selalu ada dan banyak macamnya 
dan yang bisa kita lakukan hanyalah bersyukur 
dan menyadari bahwa kita selalu memilikinya—meskipun dalam bentuk paling sederhana. 
Tapi bukankah itu juga berarti penyangkalan, 
bahwa sebetulnya kita hanya diizinkan memiliki porsi terbatas untuk merasa bahagia?

Kamu tahu?

Terkadang, dengan melihatmu bahagia dari jauh, kutemukan bahagiaku. 
Bahagia yang kucari, yang bukan sebab datang dengan maunya sendiri. 
Semu, memang. 
Tapi setidaknya lebih baik daripada membencimu, bukan?

Bahagia ini seperti dipaksakan, 
aku tak lagi punya pilihan. 
Dan menganggap kamu tak lebih dari kisah lama yang aku mesti lupa? 
Maaf aku belum pintar melakukannya.

Meski entah ini memang bahagia yang sesungguhnya, 
atau imajinasiku yang terlalu piawai untuk mengada-ada
Entah dengan melihatmu tersenyum aku juga merasakan yang sama, 
atau semuanya hanya karena aku tak lagi memiliki pilihan? 
Terkadang lucu, jika memang benar ada wujud bahagia seperti itu. 
Padahal kalau boleh jujur, aku ingin bahagiamu yang dibagi denganku.

Kuat itu aku
yang telah jauh terjatuh padamu, tahu sakitnya luka, namun terus mengulanginya saja.
Lemah itu kamu
datang sebab terluka, lalu pergi sebab bosan dijaga. 
Barangkali jika ada kekacauan di poros bumi dan semua hal jadi terbalik, 
aku baru paham caramu yang mudah pergi. 
Pun, kamu juga akan mengerti caraku yang keras kepala selalu menanti.

Lalu, aku harus ke mana? Lebih tepatnya, harus bagaimana
Menerimamu yang muncul tiba-tiba, dan merelakan begitu saja padahal ingin tak ada? 
Kamu ingin (si)apa
Seseorang dengan perasaan sekeras batu dan sikap sediam patung? 
Sebab, bagaimana mungkin aku mampu untuk terus bertahan melihatmu semudah itu berpaling, namun harus menjadi yang sangat siap menerimamu kembali ketika kamu tak menemukan sesiapa lagi untuk berbagi?

Barangkali sejak awal kita tidak seharusnya bertemu. 
Agar tak ada rasa yang bertamu, agar inginku tak melulu hanya kamu. 
Barangkali sejak dulu mestinya kamu yang mencintai aku.
Biar aku jadi yang pintar berlalu, biar aku jadi yang pura-pura lupa pernah sengaja menyakitimu.
Ah, tapi apa gunanya? 
Jika kamu ada di posisiku, apa benar kamu tetap memilihku meski aku tak menoleh padamu? 
Bahkan mengkhayalkannya saja aku tak berani.

Kamu harus tahu, tetap memilihmu bukanlah pilihan, itu keputusan.

Menyesal bukanlah bagianku, 
itu bagianmu jika kelak kehilangan aku. 
Sebab aku berani bertaruh, belum pernah kamu menemu hati lain 
yang sudah terlampau jauh kehilangan warasnya dan terus menerus berkata 
bahwa menanti yang tak ada ialah bentuk lain setia.

Ingatlah, 
jika suatu hari kamu tersakiti, 
jangan cari aku.
Sebab nanti, aku yang akan lebih dulu menemukanmu.

Jika tak kamu temukan aku, tetaplah jangan mencari. 
Sebab barangkali yang ingin kamu temukan bukanlah aku, melainkan dirimu yang lain, 
yang sejak lama ada padaku. 
Maka teruslah jangan cari aku, hanya sebab kamu tak mau merasa sendiri. 
Kuharap saat itu aku telah cukup jadi egois
dengan menutup rasa dari apapun yang kutahu bisa membuatmu menangis.

January 23, 2015

Here's To Every Single Heartbreak

"Listen, if he's not doing anything to keep you, 
then why are you fighting to stay?
Indeed we can't choose who we will fall in love with,
but that's definitely can't be an excuse for a guy 
to behave badly to his girlfriend 
and makes his girlfriend feeling
awful, 
unwanted, 
and unloved, 
just because they want you to get the "message" 
to give up because they're not interested in you anymore
or they're still not ready for relationship
or whatever the fuck his reason is. 

And in my opinion, if you leave someone 
at least tell them why, 
because what's more painful than being abandoned, 
is knowing that you're not worth an explanation. 
And he did makes you feel really bad
about yourself because he really "shows" you
that you're not worth an explanation. 

I know it must be hurt you to hear this 
from a stranger you met on Secret, 
but seriously, 
you're already being too kind for him,
and tolerate him enough more than you should,
please don't waste your time on this guy. 
You really deserves someone 
who's as excited about you as you're about him.
Have a good life. 
Never think about him again
Karma is going to slap him hard on the face 10 times worse."


Seriously, best love advice I ever recieve. 
And I never thought it would comes from a stranger
that willing to take his/her time to read my story.
Have a good life for you too, Purple Ice Cream :)

(dua belas lima empat)


Tidak ada yang lebih jahat menurutku
daripada menahan kepergian
ketika kita sudah menyadari bahwa
bahagianya memang bukan untuk
dibagi bersama lagi.

Dan Tuhan
tak mungkin setega itu untuk
membiarkan seseorang terusmenerus
berdiri di depan sebuah rumah
yang bukan dibangun
untuknya.

Perihal melepaskan
kamu harus tahu
menurutku itu bukan perkara
siapa yang tidak bisa bertahan
mungkin melepaskan adalah cara
terbaik untuk kembali menemukan.

Maaf
aku terlampau egois karena
menahanmu
mungkin semesta sedang
menamparku yang terlalu angkuh
menganggapmu sebagai cipratan pelangi
yang datang menghampiri
langitku yang abuabu.

Kamu
akan tetap menjadi apa
yang senantiasa kupeluk
lewat doa.

Beberapa hal memang
sangat ku rindukan
namun
aku tak akan meminta
waktu berputar
untuk mengembalikan.