January 23, 2015

(dua belas lima empat)


Tidak ada yang lebih jahat menurutku
daripada menahan kepergian
ketika kita sudah menyadari bahwa
bahagianya memang bukan untuk
dibagi bersama lagi.

Dan Tuhan
tak mungkin setega itu untuk
membiarkan seseorang terusmenerus
berdiri di depan sebuah rumah
yang bukan dibangun
untuknya.

Perihal melepaskan
kamu harus tahu
menurutku itu bukan perkara
siapa yang tidak bisa bertahan
mungkin melepaskan adalah cara
terbaik untuk kembali menemukan.

Maaf
aku terlampau egois karena
menahanmu
mungkin semesta sedang
menamparku yang terlalu angkuh
menganggapmu sebagai cipratan pelangi
yang datang menghampiri
langitku yang abuabu.

Kamu
akan tetap menjadi apa
yang senantiasa kupeluk
lewat doa.

Beberapa hal memang
sangat ku rindukan
namun
aku tak akan meminta
waktu berputar
untuk mengembalikan.

No comments:

Post a Comment